1. Produksi ASI yang tidak mencukupi: Beberapa ibu mungkin mengalami produksi ASI yang rendah atau tertunda, sehingga kebutuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi sepenuhnya. Penambahan susu formula dapat membantu memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi bayi.

2. Teknik menyusui yang kurang optimal: Posisi menyusui yang tidak nyaman atau perlekatan yang kurang tepat dapat membuat bayi kesulitan mengisap ASI dengan efektif, sehingga asupan ASI berkurang. Dengan susu formula, volume asupan lebih terukur dan mungkin lebih mudah diterima bayi.



3. Durasi dan frekuensi menyusui yang tidak adekuat: Bayi yang jarang menyusu atau durasi menyusu yang singkat mungkin tidak mendapatkan ASI yang cukup. Susu formula dapat menambah asupan kalori yang diperlukan untuk pertumbuhan.

4. Kandungan kalori ASI: Pada beberapa kasus, bayi mungkin tidak mendapatkan hindmilk yang kaya kalori jika durasi menyusu terlalu singkat atau sering berganti kiri/kanan. Susu formula dapat memberikan kalori tambahan yang dibutuhkan.



5. Kondisi medis pada bayi: Gangguan pencernaan atau kondisi medis lain dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi dari ASI. Susu formula tertentu mungkin lebih mudah dicerna atau mengandung nutrisi tambahan yang membantu peningkatan berat badan.



Jika berat badan bayi tidak meningkat sesuai dengan yang diharapkan saat hanya mengonsumsi ASI, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi. Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya dan memberikan saran terbaik, termasuk teknik menyusui yang tepat atau kebutuhan suplementasi dengan susu formula.